Download Bahan Training Kurikulum 2013 Tahun 2016 Jenjang Sma Semua Mapel

Pelatihan Guru Sasaran Implementasi Kurikulum 2013 bagi sekolah sasaran Implementasi Kurikulum 2013 sudah hampir simpulan dilakukan. Tentu saja tidak semua guru sanggup mengikuti kegiatan. Untuk sekedar membuatkan informasi berikut ini saya sharrekan link download Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Tahun 2016 Jenjang SMA Semua Mapel.

Materi pelatihan Kurikulum 2013 Tahun 2016 Jenjang SMA Semua Mapel ini antara lain berisi modul meteri umum, modul bahan khusus, Draf silabus KI dan KD, Panduan Penilaian, Buku Guru dan Buku Siswa Kelas X Sekolah Menengan Atas Kurikulum 2013 edisi Revisi 2016, Media Pembelajaran, dan Slide Presentasi, Serta Permedikbud terkait Kurikulum 2013. 

Link Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Tahun 2016 Jenjang SMA Semua Mapel ini sengaja di sharrekan selain untuk membantu para guru pada sekolah sasaran Kurikulum 2013 tahun yang tidak mengikuti pelatihan, juga dimaksudkan memperlihatkan informasi bagi guru yang mengajar pada sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 sebelum tahun 2016, alasannya yaitu guru-guru yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 sebelum tahun 2016 atau pada sekolah piloting pada tahun ini tidak diberikan training Kurikulum 2013, padahal bahan training Kurikulum 2013 tahun 2016 ini agak berbeda dengan bahan training Kurikulum 2013 tahun sebelumnya.

Berikut ini Link Download / Unduh Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Tahun 2016 untuk jenjang SMA. 
9. Matematika 
12. Seni Budaya 
13. PJOK 
16. Fisika 
17. Biologi 
18. Kimia 
19. Geografi 
20. Sejarah 
21. Sosiologi 
22. Ekonomi 
31. Antropologi 


Semoga Link Download / Unduh Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Tahun 2016, bermanfaat buat Bapak/ibu guru Sekolah Menengan Atas yang sudah dan akan menerapkan Kurikulum 2013.

= Baca Juga =



Surat Edaran Mendikbud No 4 Tahun 2016 Perihal Hari Pertama Sekolah

Dalam rangka menyambut hari pertama masuk sekolah yang sebagian besar akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2016 Kemendikbud / Kemdikbud menyerukan kampanye hari pertama masuk sekolah dengan mengajak orang bau tanah mengantarkan anaknya di hari pertama masuk sekolah.

Menurut Surat Edaran Mendikbud No 4 Tahun 2016 ihwal Hari Pertama Sekolah  dinyatakan bahwa Hari pertama sekolah juga menjadi kesempatan mendorong interaksi orang bau tanah dengan guru untuk menjalin kesepakatan bersama dalam mengawal pendidikan anak.

Kemendikbud / Kemdikbud juga meminta seluruh kepala tempat untuk turut mendukung penyebaran pesan hari pertama sekolah atau hari pertama masuk sekolah dengan cara:

1. Mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS untuk mengantar anak ke sekolah di hari pertama sekolah dan sanggup memberina keringanan sanggup memulai kerja setelah mengantar anak ke sekolah. di hari pertama masuk sekolah

2. Mendukung sekolah dalam menyambut siswa gres dan berinteraksi dengan orang tua

3. Menyampaikan kepada instansi swasta di tempat semoga menawarkan keringanan bagi karyawan untuk sanggup memulai kerja setelah mengantarkan anaknya ke sekolah di hari pertama masuk sekolah

4. Menggunakan aneka macam akses informasi untuk mengembangkan pesan hari pertama masuk sekolah kepada publik

Berikut ini link Surat Edaran Mendikbud No 4 Tahun 2016 ihwal Hari Pertama Sekolah 

SURAT EDARAN MENDIKBUD NO 4 TAHUN 2016


Download Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 ihwal Hari Pertama Sekolah, di sini

Terima kasih mudah-mudahan isu Download Surat Edaran Mendikbud No 4 Tahun 2016 ihwal Hari Pertama Sekolah sanggup bermanfaat.

================================



= Baca Juga =



Download Sambutan Mendikbud Hari Pertama Masuk Sekolah Tahun Pemikiran 2016 2017

Menyambut pelaksanaan Tahun Pelajaran Baru 2016/2017 yang diawali dengan Hari Pertama Sekolah (HPS) yang bertepatan pada tanggal 18 Juli 2016, Kemendikbud menghimbau dan mengkampanyekan bagi orang bau tanah untuk sanggup mengantarkan anak-anaknya di Hari Pertama Sekolah (HPS). Karena ini ialah hari yang bersejarah bagi siswa dengan memasuki jenjang pendidikan yang gres untuk menggapai cita-citanya. Ini juga menjadi kesempatan para orang bau tanah untuk bertatap muka dan berkomunikasi dengan para guru di sekolah.



 SAMBUTAN MENDIKBUD HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH TAHUN AJARAN 2016 2017 




Kemendikbud juga menghimbau kepada Sekolah, khususnya kepada  Bapak dan Ibu Guru untuk mempersiapkan diri menyambut siswa-siswinya di hari pertama sekolah. Mendikbud berpesan untuk sanggup menunjukkan kesan yang mendalam bagi murid semoga mereka bahagia dengan lingkungan barunya. Untuk itu Mendikbud merilis Sambutan Mendikbud Hari Pertama Masuk Sekolah Tahun Ajaran 2016/2017 yang berisi pesan-pesan Mendikbud kepada segenap manusia Pendidikan dalam menyambut Hari Pertama Sekolah. 






= Baca Juga =



Bantuan Dana Penulisan Pemanfaatan Un Pada Satuan Pendidikan Untuk Kepsek Sma/Smk Th 2016

Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu penilaian untuk melihat pencapaian hasil berguru pada proses pendidikan yang telah berlangsung. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, masih diharapkan upaya pembenahan melalui pemanfaatan hasil UN. Pembinaan dan pemberian pinjaman kepada satuan pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan merupakan salah satu pemanfaatan hasil UN.

Cukup banyak kepala sekolah telah berinisiatif melaksanakan praktik baik (best practices) pengelolaan satuan pendidikan dengan memanfaatkan hasil-hasil UN. Namun praktik baik yang telah dilakukan oleh kepala sekolah tersebut belum banyak diketahui oleh pihak pemangku kepentingan, pihak sekolah lain maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk membuatkan praktik baik.






BANTUAN DANA PENULISAN PEMANFAATAN UN PADA SATUAN PENDIDIKAN UNTUK KEPSEK SMA/SMK TAHUN 2016


Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan (Puslitjakdikbud) berusaha menjaring dan mengumpulkan praktik-praktik baik pengelolaan sekolah dalam peningkatan hasil berguru menurut pemanfaatan hasil UN serta upaya-upaya mempertahankan dan meningkatkan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) melalui sebuah Program Pemanfaatan Hasil UN. Program ini diharapkan sanggup menghasilkan bantuan terhadap kebijakan-kebijakan teknis dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.



Panitia Puslitjakdikbud yang ditetapkan oleh Surat Keputusan Kepala Puslitjakdikbud, akan melaksanakan proses seleksi untuk memilih sekolah-sekolah yang telah menerapkan praktik baik dalam pengelolaan satuan pendidikan dengan menurut hasil analisis pemanfaatan hasil UN terbaik yang akan mengikuti kegiatan analisis pemanfaatan hasil UN tingkat satuan pendidikan baik SMA/SMK/MA negeri maupun swasta pada setiap kabupaten/kota. Praktik baik dalam pengelolaan satuan pendidikan menurut pemanfaatan hasil UN yang diterima yaitu yang memenuhi ketentuan, topik, deskripsi dan menurut IIUN.

Puslitjakdikbud akan memperlihatkan dukungan pendanaan untuk pelaksanaan penyusunan penulisan praktik baik pemanfaatan hasil UN kepada kepala sekolah di tingkat satuan pendidikan. Besarnya pendanaan yang diberikan ditetapkan sebesar Rp 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah).


Sistematika Penulisan Deskripsi Awal Penulisan (Proposal). 
Deskripsi awal (Proposal) praktik baik di sekolah merupakan citra ringkas sebanyak 5 - 8 halaman diketik 1,5 spasi yang berisi: (1) pemanfaatan hasil UN dalam rangka perbaikan mutu pembelajaran dan (2) Upaya sekolah dalam meningkatkan tingkat kejujuran, memuat deskripsi antara lain: 1. Judul Praktik Baik 2. Latar belakang pentingnya dan yang mendasari dikembangkan praktik baik oleh sekolah 3. Tujuan dan sasaran praktik baik 4. Mekanisme dan taktik yang dilakukan satuan pendidikan untuk meningkatkan hasil berguru a. Pemetaan dan analisis hasil UN mata pelajaran b. Intervensi yang dilakukan satuan pendidikan (misalnya: remedial dan pengayaan oleh guru, mendatangkan pakar, kerjasama dengan Bimbel, kegiatan pembelajaran lainnya) 5. Upaya sekolah dalam meningkatkan kejujuran, integritas, transparansi dan akuntabilitas 6. Ketercapaian dan hambatan dalam pelaksanaan praktik baik.

==================================



= Baca Juga =



Pelajar Indonesia Raih 1 Medali Emas Dan 4 Medali Perak Dalam Ipho (International Physics Olympiad) 2016


Ajang Olimpiade Fisika International (International Physics Olympiad) atau IPhO ke-47 tahun 2016 berlangsung di Zurich, Swiss 10-17 Juli 2016 yang diikuti 87 negara dengan jumlah delegasi lebih dari 650 orang.  Tim Fisika Indonesia berhasil membawa pulang satu medali emas dan 4 medali perak.

Medali emas diraih Michael Gilbert (siswa SMAK BPK Penabur Cirebon) meraih medali emas, sedang peraih medali perak yaitu Edwin Aldrian Santoso, siswa SMAN 1 Surakarta, Hudo Herdianto, SMAK Penabur Gading Serpong, Kevin Limanta (SMA Intan Permata Hati surabaya) dan Raymond Ho (SMA Petra 2 Surabaya).

“Alhamdulillah..Ini sebuah prestasi yang sangat membanggakan,” kata Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad didampingi Direktur Pembinaan Sekolah Menengan Atas Purwadi ketika menjemput tim IPhO di Bandara Soekarno Hatta, Senin (18/7).








Diakui Hamid para peserta IPhO 2016 merupakan hasil seleksi ketat mulai dari sekolah, kabupaten/kota, propinsi dan nasional melalui ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN).

Para peraih medali ditingkat nasional tersebut selanjutnya mendapat pembekalan secara intensif dari Direktorat Pembinaan SMA berhubungan dengan sekolah tinggi tinggi menyerupai UI, ITB dan UGM. Mereka juga dibekali pendidikan karakter, nasionalisme, dan wawasan kebangsaan.

Adapun bentuk apresiasi bagi para peserta medali tersebut yaitu beasiswa sampai S3 untuk peraih medali emas, beasiswa sampai S2 untuk peraih medali perak dan beasiswa S1 untuk peraih medali perunggu.

Diakui Dirjen pesaing terberat yaitu China. Tetapi bersyukur tahun ini karenanya mendapat medali emas. “Tingkat kompetisinya sangat berat. Kita akui,” tambahnya.

Dirjen berharap prestasi yang diraih tim IPhO ini akan diikuti oleh tim-tim olimpiade lain menyerupai tim olimpiade matematika, kimia dan biologi. (poskotanews.com)


= Baca Juga =



Luar Biasa Tim Imo Indonesia 2016, Kirim 6 Orang Sanggup 6 Medali (3 Perak, 3 Perunggu), Berikut Daftar Namanya



Olimpiade Matematika Internasional ke-57, atau 57th  International Mathematical Olympiad (IMO) berlangsung di Hongkong, pada tanggal 6 sampai 16 Juli 2016. Ada enam pelajar Indonesia yang akan menjadi penerima olimpiade ini. Mereka akan berkompetisi dengan 616 penerima lainnya yang berasal dari 117 negara.

Tim Indonesia dalam ajang International Mathematics Olympiad (IMO) 2016 mengirimkan enam orang wakilnya,  yaitu ; Rizky Aris Saputra (SMA Al-Azhar I Jakarta), Stevanus Christian (SMAK 2 Petra Surabaya), Hendri Jayakusuma (SMA Layola Semarang), Timothy Jacob Wahyudi (SMA Santa Laurensia Tangsel), Erlang Wiratama (SMA IPEKA Jakarta), dan Yan Cordhana Wijaya (SMA Petra 1 Surabaya). 






Dalam ajang yang digelar tanggal 6-16 Juli 2016 di Hongkong, tim Olimpiade Matematika Indonesia meraih 3 medali perak & 3 medali perunggu

Medali perak dipersembahkan Rezky Arizaputra (SMA Al-Azhar I Jakarta), Erlang Wiratama Surya (SMA IPEKA Jakarta) dan Timothy Jacob Wahyudi (SMA Santa Laurensia Tangsel). Sedangkan medali perunggu dipersembahkan Stevans Nasrani (SMAK 2 Petra Surabaya), Henry Jayakusuma (SMA Layola Semarang) dan Gian Cordana Sanjaya (SMA Petra 1 Surabaya).



Tahun
Kontestan 
Prestasi
2016
Rezky Arizaputra
Medali perak

2016
Stevans Christian
Medali perunggu

2016
Henry Jayakusuma
Medali perunggu

2016
Gian Cordana Sanjaya
Medali perunggu

2016
Erlang Wiratama Surya
Medali perak

2016
Timothy Jacob Wahyudi
Medali perak



Selamat kepada Tim IMO (International Mathematical Olympiad) Indonesia 2016.



= Baca Juga =



Model Pembelajaran Numbered Head Together (Nht)

MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif  yaitu Number Head Together (NHT). Teknik Belajar  atau model pembelajaran Number head together (NHT) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Model  ini  sanggup dipakai untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan akseptor didik. 


Menurut Muslimin (2000) mengemukakan bahwa: “Pengertian Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)  adalah salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa mempunyai nomor tertentu, berikan dilema materi materi didik (untuk tiap kelompok sama tetapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, tiap siswa dengan nomor yang sama menerima kiprah yang sama) kemudian bekerja dalam kelompok, presentasi kelompok dengan nomor siswa yang sama sesuai kiprah masing-masing sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan beri reward”.


==========================================




==========================================

Menurut  Kagan  (2007)  Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) ini  secara tidak langsung  melatih  siswa  untuk  saling  berbagi  informasi, mendengarkan  dengan  cermat  serta  berbicara  dengan  penuh  perhitungan, sehingga  siswa  lebih  produktif  dalam  pembelajaran. 

Menurut  Anita  Lie  (2007) Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) yaitu suatu tipe dari pembelajaran kooperatif pendekatan structural yang memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  saling  membagikan  ide-ide dan  mempertimbangkan  tanggapan yang  paling  tepat.

Pengertian Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) berdasarkan Trianto (2007) merupakan jenis pembelajaran kooperatif  yang  dirancang  untuk  mempengaruhi  pola  interaksi  siswa  dan sebagai  alternatif  terhadap  struktur  kelas  tradisional.

Penerapan Numbered Head Together (NHT)
Sedangkan berdasarkan Ahmad  Zuhdi (2010) Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) adalah  suatu  model  pembelajaran kooperatif  dimana  siswa  diberi  nomor  kemudian  dibuat  suatu  kelompok, kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.


Langkah-langkah aktivitas dalam  NHT :
Secara umum menurut Indrawati (2007) Langkah-langkah aktivitas dalam  Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) adalah sebagai berikut:
1.  Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok menerima nomor.
2.  Guru menunjukkan kiprah dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3.   Kelompok mendiskusikan tanggapan yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok sanggup mengerjakannya/mengetahui jawabannya.
4.  Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
5.  Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6.  Kesimpulan. 

Jadi dalam penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT),  siswa dibagi  menjadi beberapa kelompok dan setiap anggota kelompok diberi nomor kepala. Selanjutnya di setiap kelompok dilakukan diskusi untuk menjawab permasalahan atau untuk melaksanakan suatu kegiatan.  Dari hasil aktivitas tersebut guru mengundi nama kelompok dan nomor anggota kelompok yang harus menjawab pertanyaan atau mempresentasikan kegiatan.  Berkaitan dengan hal ini, maka setiap anggota kelompok dituntut untuk bekerja sama alasannya yaitu tanggapan atau presentasi dari perwakilan anggota kelompok akan menjadi generalisasi kemampuan atau nilai kelompok.

Menurut Anita Lie (2002) prosedur Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) adalah ketika pemanggilan siswa untuk menjawab atau melaksanakan sesuatu yang dIpanggil yaitu nomor kepala dari salah satu kelompok secara acak. Hal ini akan menjadikan semua siswa harus siap. Dan penghargaan diberikan bila tanggapan benar untuk nilai kelompok. Teknik ini menunjukkan kesempatan kepada semua siswa dalam kelompok untuk saling menunjukkan inspirasi dan mempertimbangkan tanggapan yang paling tepat,  mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kolaborasi mereka.

Menurut Bobbi De Porter (2001) siswa akan berguru paling baik  dalam lingkungan kerja sama.  Belajar yang menekankan pada kolaborasi diantara sesama siswa dalam suatu komunikasi berguru sanggup lebih menggairahkan.

Menurut Ibrahim (2000:28) Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) mempunyai unsur-unsur model berguru mengajar yaitu:

a. Sintaks
Adapun Sintak atau Langkah-langkah Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) yaitu sebagai berikut
1. Pendahuluan 
Pada pendahuluan berisi tettang persiapan antara lain: 
a) Guru menjelaskan wacana pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). 
b) Guru memberikan tujuan pembelajaran  
c) Guru melaksanakan apersepsi 
d) Guru menunjukkan motivasi pada siswa 

2. Kegiatan Inti 
Kegiatan inti yaitu pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)
Fase 1 : Penomoran  Penomoran  Guru membagi siswa dalam kelompok beranggotakan 4-5 orang  dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 hingga 5. 
Fase 2 : Mengajukan pertanyaan  Mengajukan pertanyaan : Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Dalam hal ini guru menunjukkan pertanyan berupa lembar kerja siswa (LKS memakai Mcromedia Flash).
Fase 3 : Berfikir bersama Berpikir bersama : Siswa berfikir bersama menyatukan pendapatnya terhadap tanggapan pertanyaan yang berupa Lomba Kompetensi Siswa dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui tanggapan itu.
Fase 4 : Menjawab  Menjawab : Guru  memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan  di depan kelas. 

3. Penutup  Penutup merupakan tahap evaluasi. 
a)  Dengan bimbingan guru siswa menciptakan kesimpulan. 
b)  Siswa diberi PR dari buku paket atau buku panduan lain.

b. Sistem Sosial
Sistem sosial yang berlaku dalam model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togerther (NHT) adalah: Siswa diberi pengarahan untuk berdiskusi bersama kelompoknya. Siswa bebas untuk mengemukakan pendapatnya, mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

c. Prinsip Reaksi
Prinsip reaksi model pembelajran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) adalah: Guru menjelaskan wacana cara pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membagi siwa dalam bentuk kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat hingga lima orang siswa  dan setiap kelompok menerima nomor yang berbeda. Guru memberikan materi pembelajaran Guru menunjukkan pertanyaan yang berupa LKS. Guru menunjukkan pengarahan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok guna menuntaskan permasalahan. Guru menunjuk salah satu nomor siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan di depan kelas. 

Ibrahim (2000) menguraikan struktur-struktur dalam Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan merincinya kedalam elemen-elemen sebagai berikut.
1. Pelaku (actors) misalnya individu, pasangan, kelompok, guru dan kelas.
2. Tindakan (action) misalnya mengecek, merespon, menggambarkan, bergiliran, kebanggaan dan  membaca dengan keras.
3. Penerima (recipien) misalnya anggota kelompok, guru dan kelas.


Contoh Aplikasi Kooperatif Numbered Head Together (NHT)
Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) mempunyai kelebihan dan kekurangan pembelajaran mempunyai kelebihan dan kelemahan.  Menurut Ahmad Zuhdi (2010:65) kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) : 1)  Setiap  siswa menjadi  siap  semua,  2)  Dapat  melakukan  diskusi  dengan  sungguh-sungguh, 3) Siswa yang pintar sanggup mengajari siswa yang kurang pandai. Sedangkan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) :  1)  Kemungkinan  nomor  yang  dipanggil,  dipanggil  lagi  oleh guru. 2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.



Referensi

Bobbi DePorter, Mark Raerdon, Sarah S. Nourie. (2001). Quantum Teaching. Bandung:  Kaifa.

Indrawati. (2007).  Pembelajaran Kooperatif. Bandung : PPPPTK IPA.

Lie, Anita (2009). Cooperatif  Learning: Mempraktikan  Cooperatif  Learning  Di Ruang-Ruang Kelas.Jakarta:Grasindo

Popy K, Devi, (2007). Model Pembelajaran Kooperatif. Bandung : PPPPTK IPA.

Paulina Panen.  2004. Belajar dan Pembelajaran I. Jakarta: Universitas Terbuka.

Muslimin. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University Press.

Ibrahim. H. M., Rachmadiarti, F., Nur, M., & Ismono. (2000) Pembelajaran kooperatif. Surabaya: University Press.

Trianto. (2007) Pembelajaran Inofatif. Jakarta:Prestasi Pustaka


Zuhdi, Ahmad.( 2010)Guru Idola. Yogyakarta: Gen-K Publisher.






= Baca Juga =